pantai
merupakan salah satu kawasan yang sangat
disukai oleh masyarakat dunia dimanapun ia berada karena pantai merupakan
tempat yang sangat menyenangkan dan sekaligus romantis untuk di kunjungi sebagai tempat rekreasi dan hiburan baik oleh
sepasang kekasih maupun keluarga tentunya.
Pantai
selain sebagai tepat rekreasi pantai juga merupakan salah satu objek yang
sangat diandalkan oleh pemerintah terutama sekali pada daerah kepulauan.untuk
itu pasti ada dampak dan kelebihan serta kekurangan serta kelbihan yang ia
miliki sebaga salah satu keunggulan yang dapat ia kembangkan nantinya.
Dalam
hal ini kita akan membahas objek wisata yang ada di daerah kabupaten bengkalis
yaitu: “PANTAI INDAH SELAT BARU” Pantai Selat Baru di Desa Selat Baru,
Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
Pantai
Selat Baru merupakan pantai terindah kedua di Bengkalis setelah Pantai Rupat
Utara. Nama Pantai Selat Baru sendiri diambil dari nama desa dimana pantai ini
berada, Desa Selat Baru, yang juga menjadi Ibukota Kecamatan Bantan. Pemerintah
Kabupaten Bengkalis telah menjadikan pantai tersebut sebagai salah satu objek
wisata andalan. Terbukti di kawasan itu digelar pesta pantai setiap tahunnya.
Pada event tersebut diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu
jong, gasing, dan layang-layang.
Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai
atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat. pantai Selatbaru
yang ada di Kabupaten Bengkalis dan berbatasan langsung dengan Malaka, akan
dijadikan sebagai pusat pariwisata andalan kabupaten setempat dan diharapkan
dapat memberikan pemasukan bagi PAD.Kawasan pariwisata yang letaknya berbatasan
langsung dengan Selat Malaka tersebut, sangat prospektif untuk dikembangkan
menjadi objek wisata andalan.
Untuk menjadikan objek wisata Selatbaru sebagai sentra pariwisata di Bengkalis, berbagai pembenahan sarana penunjang pariwisata belakangan ini makin gencar dilakukan. Disamping membenahi berbagai sarana dan prasarana, lokasi kebun binatang yang terletak tak jauh dari pantai tersebut, juga makin dikembangkan untuk menarik minat pengunjung datang ke pantai Selatbaru.
Sebagaimana yang
diutarakan Kepala Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Bengkalis Dra Hj Umi Kalsum
Msi kepada Riau Pos beberapa waktu lalu mengungkapkan, dijadikannya pantai
Selatbaru sebagai sentra pariwisata di Bengkalis, karena saat ini objek wisata
pantai Selatbaru sudah menjadi andalan bagi masyarakat Bengkalis maupun
pendatang untuk menikmati liburan. Pantainya yang indah membuat lokasi tersebut
selalu penuh oleh pengunjung setiap pekan.
‘’Sebelum Rupat benar-benar terujud sebagai pusat kawasan pariwisata di Riau, kita menjadikan Selatbaru sebagai sentra pariwisata Bengkalis. Dan ini bukannya karena kita tak mengandalkan Rupat sebagai sentra pariwisata Bengkalis, tapi kan pengembangan Rupat masih lama. Karena itu saat ini yang menjadi andalan pariwisata kita adalah pantai Selatbaru,’’ tutur Umi.
‘’Sebelum Rupat benar-benar terujud sebagai pusat kawasan pariwisata di Riau, kita menjadikan Selatbaru sebagai sentra pariwisata Bengkalis. Dan ini bukannya karena kita tak mengandalkan Rupat sebagai sentra pariwisata Bengkalis, tapi kan pengembangan Rupat masih lama. Karena itu saat ini yang menjadi andalan pariwisata kita adalah pantai Selatbaru,’’ tutur Umi.
Untuk lebih
mengembangkan kawasan pantai Selatbaru sebagai sentra pariwisata, pada tahun
anggaran 2006 ini menurut Umi, akan dibangun berbagai fasilitas seperti
lapangan parkir, dimana selama ini pengunjung yang memadati lokasi selalu
kesulitan dalam memarkirkan kendaraannya, disamping juga akan dibangun sarana
peribadatan dan tempat mandi bilas, kolam renang serta tempat peristirahatan
dan kios-kios utnuk menjual souvenir.
‘’Kita mau lokasi
pantai Selatbaru benar-benar dapat tertata sehingga makin membuat wisatawan
domestik maupun mancanegara berkunjung ke sana. Ada sekitar 3,5 hektare lahan
di sekitar lokasi tersebut yang akan kita bebaskan pada 2006 ini untuk
membangun berbagai sarana, dengan anggaran sebesar Rp2 miliar. Sementara untuk
kebun binatang, disamping menambah gazebo yang sudah kita bangun pada anggaran
2005 lalu, juga akan dilakukan pengadaan berbagai jenis binatang,’’ ulas Umi.Menurutnya,
pembenahan pantai maupun kebun binatang juga terkait dengan sudah rampungnya
pelabuhan internasional yang terletak tak jauh dari pantai Selatbaru, dimana
jika hendak ke Malaka hanya memerlukan waktu 45 menit dari pelabuhan yang sudah
ada tersebut.
Dijelaskannya pula, jika selama ini pantai Selatbaru sudah menjadi andalan bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis dan pendatang, dan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat liburan yang nyaman. Setiap hari-hari libur pantai tersebut selalu berjubel pengunjung, namun sayangnya Pemkab Bengkalis dalam hal ini Kantor Pariwisata belum mendapat retribusi apa-apa dari lokasi objek wisata tersebut. Kendati sebenarnya sangat potensial dalam pemasukan retribusi dari sektor pariwisata.
‘’Saat ini kita memang belum memungut retribusi dari lokasi pantai Selatbaru kendati pengunjung selalu penuh, karena kita masih menunggu pengesahan Ranperda Pariwisata yang sudah kita ajukan ke DPRD beberapa waktu lalu. Jika Ranperda itu sudah disahkan, kita baru dapat memungut retribusi dalam upaya untuk meningkatkan PAD Kabupaten Bengkalis,’’ terang Umi.
Dijelaskannya pula, jika selama ini pantai Selatbaru sudah menjadi andalan bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis dan pendatang, dan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat liburan yang nyaman. Setiap hari-hari libur pantai tersebut selalu berjubel pengunjung, namun sayangnya Pemkab Bengkalis dalam hal ini Kantor Pariwisata belum mendapat retribusi apa-apa dari lokasi objek wisata tersebut. Kendati sebenarnya sangat potensial dalam pemasukan retribusi dari sektor pariwisata.
‘’Saat ini kita memang belum memungut retribusi dari lokasi pantai Selatbaru kendati pengunjung selalu penuh, karena kita masih menunggu pengesahan Ranperda Pariwisata yang sudah kita ajukan ke DPRD beberapa waktu lalu. Jika Ranperda itu sudah disahkan, kita baru dapat memungut retribusi dalam upaya untuk meningkatkan PAD Kabupaten Bengkalis,’’ terang Umi.
Mengingat sangat
potensialnya pantai Selatbaru menjadi kawasan pariwisata andalan di Bengkalis
khususnya dan Riau umumnya, Umi sangat berharap pihak Provinsi Riau turut
memperhatikan pembangunan kawasan pantai Selatbaru. Karena jika pantai
Selatbaru tersebut dapat dibangun dan dibenahi secara profesional, bukan tidak
mungkin akan menjadi kawasan seperti Lagoi dan lainnya yang ada di Batam yang
sekarang sudah terlepas dari Riau.
‘’Dalam berbagai rapat
koordinasi pariwisata dengan provinsi, kita sudah sering membicarakan masalah
ini, namun sayangnya belum ada realisasinya. Padahal kalau provinsi mau turut
bersama Bengkalis membangun Pantai Selatbaru, PAD kita pasti meningkat,’’
B. Keistimewaan
Pantai Selat Baru memiliki hamparan pantai yang
landai dan berpasir halus sepanjang 2 kilometer dengan jarak sekitar 200 meter
dari bibir pantai. Gelombang laut di pantai ini relatif stabil, tidak lebih
dari 1 meter, kecuali pada musim angin utara. Dari tempat ini membias biru
Gunung Ledang di negeri jiran, Malaysia. Konon, di gunung itulah Hang Tuah dan
Hang Jebat berkelahi. Sambil menikmati desir angin dan riak gelombang laut dari
Selat Malaka, kehadiran elang laut yang terbang sambil memangsa ikan di pinggir
pantai, menjadi pemandangan menarik bagi pengunjung.
C. Lokasi
Terletak di Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan,
Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia.
D. Akses
Bagi wisatawan yang berada di Kota Pekanbaru, Ibu
Kota Provinsi Riau, dapat menuju Pantai Selat baru dengan naik kapal feri
mengarungi Sungai Siak menuju Pelabuhan Bengkalis. Setibanya di Bengkalis,
perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bus menuju Pantai Selat Baru. Pantai
nan indah tersebut berjarak tujuh kilometer di sebelah utara Kota Bengkalis,
Ibu Kota Kabupaten Bengkalis.Dengan jarak tempuh sekira satu jam menggunakan
kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Pekanbaru, pengunjung dapat
menggunakan transportasi air dengan mengarungi Sungai Siak menuju pelabuhan
Bengkalis. Jarak tempuhnya sekira lima jam. Akses lain yang dapat digunakan
pengunjung adalah jalur darat. Yaitu, naik bus dari Pekanbaru menuju Kabupaten
Siak melewati jalur lintas timur Sumatera. Jarak tempuhnya lebih kurang dua
jam. Dari pelabuhan Siak, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat
menuju pelabuhan Bengkalis dengan jarak tempuh sekitar dua jam.
E. Harga Tiket
Untuk harga tiket masuk di pantai indah selat baru
saat ini masih belum dikenakan biaya,karena masih di komfirmasikan,namun untuk
parkir bisa dikenakan biaya Rp 1000 –Rp 2000,dan MCK.
F. Akomodasi dan Fasilitas
Di tempat ini
pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti berjemur (sun burning)
di pantai, berselancar (surfing), berperahu (boating), berenang (swimming),
dan memancing (fishing). Kecuali itu, di kawasan tersebut juga
dilengkapi dengan pelabuhan bertaraf internasional yang tinggal menunggu waktu
pengoperasiannya dan kapal penyeberangan ferry (RO-RO) menuju Sungai Pakning,
yang menghubungkannya dengan Riau Daratan dan kota-kota lain di Sumatera.
Rencananya Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga akan membangun bandar udara,
sehingga memudahkan pengunjung datang ke sana.
Lokan Jadi
Makanan Akhir Pekan di Selatbaru
merupakan
jenis makanan laut yang mudah didapat pada saat berlibur di akhir pekan ke
daerah pantai indah Selatbaru Kabupaten Bengkalis. Lokan ini sangat digemari
pengunjung pantai, karena termasuk makanan
yang menggugah selera.Seperti yang diungkapkan seorang pengunjung
pantai, Sukardi (30), Minggu (30/10). Warga jalan Bantan Bengkalis, ini
mengaku, kalau akhir pekan ia ingin makan lokan di pantai indah Selatbaru.
Kalau hari
minggu gini, tujuan kami sekeluarga hanya ke pantai indah Selatbaru. Di sini
(pantai-red) terdapat makanan yang bernama lokan yang buat kami nagih untuk
berkunjung lagi. Rasanya sangat istimewa buat saya, walaupun masaknya kelihatan
sederhana namun rasa sangat enak sekali apalagi didukung dengan keindahan
pantai. Aduh...enak banget, ungkap Sukardi sembari menikmati sepiring lokan di
warung pinggir pantai.Pemilik warung, Rukimah (40), menuturkan, selain
menyediakan lokan, juga terdapat makanan laut seperti kepah, kijing dan
sepetang. Beberapa makanan yang disebutkan pemilik warung itu merupakan menu
makanan yang selalu siap untuk dimasak dan disajikan sesuai permintaan
pengunjung.
Selain rasa
makanan yang menggugah selera, harga makanan laut tersebut sangat terjangkau,
dalam satu porsi harganya sekitar Rp 25 ribu. "Makanan ini memiliki
cangkang yang keras semua, namun isi saat dimasak cangkangnya terbuka sendiri
dan mudah diambil isi dalamnya. Harga yang kita patokkan sekitar Rp 25 ribu
saja," kataya.
Kalau soal
bumbu, ungkapnya, sangat sederhana. "Lokan direbus dengan bumbu dapur
seperti masak sop, namun dibanyakin serainya biar wangi. Makan lokan juga
enaknya dicelupin sama sambal kicap yang cabe rawit dan bawang merahnya
dipotong-potong saja," jelas Rukimah.
Sebagai daerah
yang berpotensi untuk tujuan wisata, harus diperhatikan unsur-unsur
pengembangan pariwisata, di antaranya adalah objek wisata sebagai daya tarik
wisata (seperti lansekap pantai), dan prasarana wisata (seperti hotel, rumah
makan, dan fasilitas permainan, ikan laut). Pemerintah daerah kabupaten
Padeglang bekerja sama dengan pihak swasta melakukan pembangunan wisata bahari.
Kegiatan pembangunan wisata bahari (construction maupun development) mengandung
tujuan mengubah lingkungan. Berarti akan terjadi perubahan komponen lingkungan
yang disebut dengan dampak. Untuk mengetahui dampak positif maupun
negatif pengembangan fasilitas wisata bahari di pantai Carita, dilakukan studi
evaluasi dampak pembangunan bahari yang telah berlangsung terhadap lansekap
lahan pantai. Dari hasil studi evaluasi, dampak menunjukkan bahwa pembangunan
wisata bahari di pantai Carita ini berdampak positif dan negatif yang perlu
dikembangkan dan dikendalikan. Dampak positif yang perlu dikembangkan, yaitu
peruntukan lahan pantai, persepsi positif masyarakat, dan meningkatnya estetika
pendukung lahan. Sedangkan dampak negatif yang perlu
dikelola adalah keterhalangan pemandangan dan
akses masyarakat ke laut, meningkat-nya kepadatan
pengunjung pantai yang menimbulkan rasa sesak pengunjung pantai
sehingga mengurangi kenyamanan rekreasi pantai; dan hilangnya nilai historis
fasilitas rekreasi pantai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar